Minggu, 09 Oktober 2016

PERGERAKAN NASIONAL



BAB  1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Penerapan Kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk aktif dalam mencari informasi tentang materi pembelajaran. Materi pelajaran bisa diperoleh dengan membaca buku, lewat internet, Koran ataupun majalah. Menjadi tugas seorang Guru untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencari informasi tentang materi pembelajaran.
Materi pelajaran  Sejarah Indonesia yang terlalu banyak, beragam dan waktu yang terbatas memjadi permasalahan tersendiri bagi peserta didik. Tugas-tugas yang dibebankan pada peserta didik yang terlalu banyak dan menuntut peserta didik untuk mencari informasi dan memahami materi pembelajaran. Dalam rangka memudahkan peserta didik dalam mencari informasi, maka penulis menyusun makalah berjudul “ Pergerakan Nasional Indonesia”.  Makalah ini dapat membantu peserta didik untuk sedikit memahami tentang pergerakan nasional Indonesia.

B.     Alasan memilih judul
Yang menjadi alasan memilih judul makalah “ Pergerakan Nasional Indonesia” adalah keinginan penulis untuk mengajak peserta didik mempunyai semangat yang kuat untuk mengisi kemerdekaan ini, sama seperti para pemuda waktu itu yang dengan semangat bergelora berusaha keras, tanpa mengenal putus asa untuk mendapat pengakuan dari bangsa asing sebagai suatu bangsa yang merdeka.
Generasi muda harus mempunyai semangat dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di depan mata, tidak hanya dari luar para pemuda tetapi juga dari dalam diri para pemuda. Generasi muda harus mempunyai mental yang tangguh dan kuat dalam menghadapi setiap rintangan yang ada.
Selain menumbuhkan semangat bagi generasi muda juga untuk memudahkan peserta didik, khususnya tingkat XI untuk mendapat informasi yang tepat tentang Pergerakan Nasional Indonesia.

C.     Pembatasan Masalah
Agar pembahasan sesuai dengan yang diinginkan penulis dapat tercapai dengan tepat dan benar, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana latar belakang munculnya pergerakan nasional
2.      Apa perbedaan perlawanan sebelum dan sesudah ada organisasi Pergerakan Nasional.
3.      Apa saja organisasi Pergerakan Nasional Indonesia sebelum kedatangan Jepang
4.      Bagaimana peranan Pergerakan Nasional Indonesia dalam perlawanan terhadap Belanda

D.    Tujuan yang ingin dicapai
            Dengan disusunnya makalah ini, penulis mempunyai tujuan pokok yang ingin dicapai, yaitu :
1.   Untuk memberi informasi materi yang tepat bagi peserta didik.
2.   Untuk menumbuhkan semangat pantang menyerah bagi peserta didik
3.   Untuk lebih mengetahui lebih dalam tentang Pergerakan Nasional Indonesia.

  
BAB  2
PERGERAKAN  NASIONAL  INDONESIA

A.    Latar belakang munculnya Pergerakan Nasional
Perlakuan kaum kolonialis dan kaum imperialis dengan praktek-praktek politik diskriminasi, monopoli dan bentuk-bentuk pemerasannya lainnya terhadap rakyat terjajah telah menyeret ke dalam kehidupan yang terbelakang. Namun demikian, sekalipun tertindas dan terjajah dan perlakuan diskriminasi dalam pendidikan diterapkan kaum penjajah, tetapi banyak pula rakyat terjajah yang menjadi pandai. Kaum terpelajar inilah yang kemudian tampil menjadi pelopor pergerakan nasional bangsanya untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa Belanda.
Secara lebih rinci latar belakang timbulnya pergerakan nasional Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Faktor Intern
a.       Belanda terlalu memeras rakyat Indonesia, sehingga menimbulkan penderitaan bagi bangsa Indonesia, sehingga memunculkan adanya perlawanan.
b.      Perbedaan hidup yang terlalu mencolok antara bangsa Belanda dan bangsa Indonesia, yang menempatkan bangsa Indonesia sebagai bawahan di negeri sendiri.
c.       Bangsa Indonesia  pernah memiliki kenangan kejayaan dan kebesaran pada masa sebelum penjajahan Belanda ( Zaman keemasan Sriwijaya dan Majapahit)
d.      Timbulnya kaum terpelajar yang menjadi motor pergerakan nasional sebagai akibat dari politik Etis merupakan bumerang bagi Belanda
e.       Bahasa Melayu yang merupakan bahasa perantara  dan bahasa persatuan makin menyadarkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari satu bangsa.
2.      Faktor Ekstern
a.       Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, telah merubah anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih)menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna.
b.      Adanya gerakan Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha yang berhasil menjadikan Negara Turki yang tadinya terbelakang menjadi suatu Negara modern.
c.       Revolusi nasional China dibawah pimpinan dr. Sun Yat Sen yang mendirikan Partai Nasionalis China (Kuo Min Tang)  dengan ajarannya San Min Chu I, yang berisi nasionalisme, demokrasi dan sosialisme.
d.      Adanya pergerakan nasional di India dengan All Indian National Conggres dibawah pimpinan Mahatma Gandi dengan ajarannya ahimsa (melawan tanpa kekerasan), satyagraha (tidak mau bekerjasama), swadesi (mencukupi keperluan sendiri) dan hartal( tindakan yang bersifat protes)
e.       Adanya nasionalisme di Filiphina dibawah pimpinan dr. Jose Rizal yang mendirikan Liga Filipina yang merupakan perintis pergerakan nasional Filipina, dan melakukan perlawanan bawah tanah terhadap penindasaan Spanyol.
Dengan berbagai latar belakang tersebut maka  bangsa Indonesia merubah strategi perlawanan terhadap penjajah Belanda, tidak lagi dengan kekuatan fisik tetapi menggunakan kekuatan diplomasi.

B.     Perbedaan perlawanan sebelum dan sesudah adanya Pergerakan Nasional
Bentuk dan strategi  organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuatan pemerintah kolonial Belanda sangat berbeda dengan perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sebelum ada pergerakan nasional. Berikut adalah perbedaan perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda.
1.      Perjuangan sebelum 1908.
a.       Dipimpin oleh Raja, bangsawan atau tokoh agama, karena mereka mempunyai pengikut yang setia.
b.      Bersifat kedaerahan  atau perlawanan lokal yang tidak terorganisasi dengan baik, sehingga perlawanan sering diakhiri dengan politik devide et impera oleh Belanda.
c.       Bersifat fisik atau perjuangan dilakukan dengan mengangkat senjata, sedangkan kita kalah dalam persenjataan
d.      Terfokus pada pemimpin yang Kharismatik, sehingga ketika pemimpin tertangkap, atau terbunuh dalam peperangan maka perlawanan berakhir.
e.       Bersifat reaktif atau spontan, dalam setiap perlawanan selalu ada sebab khusus yang melatar belakangi suatu perlawanan.
2.      Perjuangan sesudah 1908.
a.       Dipimpin dan digerakkan oleh kaum terpelajar yang muncul karena Politik Etis yang dilakukan Belanda.
b.      Bersifat nasional dan telah ada kerjasama antar daerah dan sudah memunculkan rasa persatuan karena satu nasib dalam penderitaan.
c.       Perlawanan dengan diplomasi, menggunakan cara-cara yang modern, seperti media perundingan, lobi, mogok, dan sebagainya.
d.      Memiliki organisasi yang memungkinkan adanya kaderisasi, sehingga ketika pemimpin tertamgkap, perlawanan akan diteruskan oleh penggantinya, dan perlawanan akan tetap berjalan.
e.       Memiliki visi  dan misi yang jelas, yaitu Indonesia Merdeka, walaupun semula mereka bergerak di bidang social, budaya, ekonomi dan pendidikan, tetapi mereka mempunyai harapan yang sama untuk terlepas dari penjajahan.

C.     Perkembangan Organisasi  Pergerakan Nasional Indonesia.
Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasipergerakan. Masa pergerakan nasional (1908 - 1942), dibagi dalam tiga tahap berikut:
1.      Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam,dan Indische Partij.
2.      Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai KomunisIndonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
3.      Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo, danGapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, danorganisasi perempuan

Bentuk-bentuk  Organisasi nPergerakan Nasional
1.      Budi Utomo
      Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi diPulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomodengan ketuanya Dr. Sutomo. Organisasi Budi Utomo artinya usaha mulia.Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri,menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjungtinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
       Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober – 5 Oktober 1908. Kongres ini dihadiri beberapa cabang yaitu Bogor, Bandung, Yogya I, Yogya II, Magelang, Surabaya, dan Batavia. Dalam kongresyang pertama berhasil diputuskan beberapa hal berikut
a.               Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk Jawa dan Madura.
b.              Tidak melibatkan diri dalam politik.
c.               Kegiatan terutama ditujukan  pada  bidang pendidikan dan budaya.
Dalam kongres diputuskan ketua Budi Utomo adalah R. T. Tirtokusuma. Bupati Karanganyar danpusat kegiatan Budi Utomo di Yogyakarta.
               Sejak tahun 1930 Budi Utomo membuka keanggotaan untuk semua suku bangsa Indonesia. Dalam bidang politik telah mencita-citakan Indonesia Merdeka. Untuk mencapai tujuannya pada tahun 1935 Budi Utomo mengadakan peleburan dengan Partai Bangsa Indonesia, sehingga lahirlah Partai Indonesia Raya (Parindra)

2.      Sarekat  Islam
     Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkuppedagang, maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim.
Sarekat Islam berkembangpesat karena bermotivasi agama Islam.Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
a.       Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina
b.      Isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya
c.       Membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah:
a.       Mengembangkan jiwa berdagang
b.      Memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
c.       Memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumiputera
d.      Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam
e.       Tidak bergerak dalam bidang politik.
f.       Menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.
                                        Dalam kurun waktu singkat, SI sudah mempunyai cabang di berbagai kota. Organisasi itu tumbuh menjadi besar. Kemajuan yang dicapai oleh SI itu dianggap ancaman bagi pemerintah kolonial. Pemerintah kemudian mengeluarkan peraturan untuk menghambat laju pertumbuhan SI, yaitu cabang harus berdiri sendiri dan terbatas daerahnya. Pemerintah kolonial tidak keberatan SI daerah mengadakan perwakilan yang diurus oleh pengurus sentral. Kemudian dibentuklah Central Sarikat Islam (CSI) yang mengorganisasikan 50 cabang kantor SI daerah.
                              Ketika pemerintah kolonial mengijinkan berdirinya partai politik, SI yang semula merupakan organisasi nonpolitik berubah menjadi partai politik. SI mengirimkan wakilnya dalam Volksraad (Dewan Rakyat) dan memegang peran penting dalam Radicale Concentratie, yaitu gabungan perkumpulan yang bersifat radikal. Kecilnya capaian yang diraih oleh dewan rakyat tersebut, mendorong Cokroaminoto dan Agus Salim untuk mengubah aliran politik SI dari kooperatif ke nonkooperatif dan menolak ikut serta dalam setiap dewan rakyat yang didirikan pemerintah
                               Pada kongres SI kelima tahun 1921, Semaun melancarkan kritik terhadap kebijakan SI Pusat sehingga timbul perpecahan. Di satu pihak aliran yang diinginkan SI adalah ekonomi dogmatis yang diwakili oleh Semaun, yang kemudian dikenal dengan SI Merah beraliran komunis. Di sisi lain, SI menginginkan aliran nasional keagamaan yang diwakili oleh Cokroaminoto, yang kemudian dikenal dengan SI Putih. Akhirnya SI merah menjadi Partai Komunis Indonesia dan SI putih dapat memurnikan diri dan kembali pada asas-asas semula.

3.      Indishce Partij
Indische Partij merupakan organisasi politik yang anggota-anggotanya berasal dari keturunan campuran Belanda-pribumi (Indo-Belanda) dan orang asli pribumi. Munculnya organisasi ini karena adanya sejumlah golongan orang Indo-Belanda yang dianggap lebih rendah kedudukannya dari pada orang Belanda asli (totok). Secara hukum mereka itu masuk dalam bangsa kelas I, karena kedudukan ayahnya yang orang Belanda. Namun demikian secara sosial karena ibunya orang pribumi mereka anggap lebih rendah oleh golongan Belanda totok.  E.F.E Douwes Dekker yang kemudian berganti nama Dr. Danudirjo Setiabudhi bertemu ndengan dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat atau dikenal dengan Ki Hajar Dewantoro. Mereka kemudian dikenal dengan “Tiga Serangkai”. Mereka membentuk  Indische Partij (IP) pada tahun 1912.
Douwes Dekker melakukan propaganda ke seluruh Jawa dan  mengajak golongan bumiputera untuk menentang penjajah. Kunjungannnya itu menghasilkan tanggapan positif di kota-kota yang dikunjunginya.  Dalam Anggaran Dasar IP disebutkan, untuk membangun patriotisme Bangsa Hindia kepada tanah airnya yang telah memberikan lapangan hidup, dan menganjurkan kerjasama untuk persamaan ketatanegaraan guna memajukan tanah air Hindia dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Bagi pemerintah kolonial keberhasilan IP mendapat simpatisan dari masyarakat merupakan suatu yang berbahaya. Organisasi itu kemudian dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan berbahaya (pertengahan 1913). Pemimpinnya kemudian ditangkap dan dibuang. Douwes Dekker diasingkan ke Timor, Kupang. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Bkamu. Suwardi Suryaningrat dibuang ke Bangka. Tiga Serangkai itu kemudian dibuang ke Negeri Belanda. Pembuangan Tiga Serangkai itu membawa dampak luas di negeri Belanda. Mereka semakin berusaha mendorong bumi putera untuk memperjuangkan hak-haknya.
4.      Perhimpunan Indonesia (PI)
       Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 oleh orang Indonesia yang berada  di negeri Belanda, diantaranya adalah  Sutan Kasayangan, R.M. Noto Suroto, mula-mula dengan nama Indische Vereniging. Tujuannya adalah untuk memajukan kepentingan-kepentingan orang Indonesia yang ada di negeri Belanda. Oleh karena itu awalnya organisasi ini bergerak dalam bidang social budaya.
       Sejak Cipto Mangunkusuma dan Suwardi Suryaningrat bergabung pada tahun 1913, PI mulai memikirkan masa depan Indonesia. Para anggotanya mulai menyadari betapa pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Tahun 1922 organisasi ini berubah namanya menjadi Indonesische Vereniging (Perhimpunan Indonesia). Penggantian nama ini mempunyai arti strategis, karena dengan demikian telah muncul sebuah identitas baru bagi suatu bangsa yang ingin berdiri sendiri dan menjadi bangsa yang merdeka.
        Penggunaan kata Indonesia memiliki dampak yang besar, sikap politiknya berubah dari kooperatif menjadi non kooperatif, dari moderat menjadi radikal. Hal ini tercermin dalam tiga visi politiknya, yaitu :
a.       Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri.
b.      Bangsa Indonesia mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri.
c.       Bangsa Indonesia harus bersatu untuk melawan penjajah
Dengan visi tersebut, mereka menerbitkan kembali majalah Hindia Poetra yang diasuh oleh Muh. Hatta, majalah ini menjadi sarana untuk menyebarkan ide-ide anti colonial. PI menganjurkan  agar semua organisasi  pergerakan nasional untuk menjadikan konsep Indonesia yang merdeka sebagai program utamanya. Anggotanya yang  bersikap militan ini mengundang kecurigaan dan kekhawatiran pemerintah kolonial Belanda, sehingga para aktifisnya ditangkap dan di adili di Belanda.
5.      Partai Komunis Indonesia (PKI)
       Benih benih paham Marxis datang dari luar negeri dan mulai ditanamkan di bumi Indonesia pada masa sebelum Perang Dunia I, yaitu dengan datangnya seorang pemimpin buruh negeri Belanda bernama H.J.F.M. Sneevliet. Sneevliet berhasil mendirikan suatu organisasi yang bernama Indische Sociaal Democratische Vereniging (ISDV). Dengan menggunakan taktik infiltrasi, ISDV berhasil menyusup ke  dalam Sarekat Islam dan berhasil memecah belah SI menjadi dua, yaitu SI merah (komunis) dan SI putih (agamis).
Setelah berhasil menyusup dalam tubuh SI, dan mendapat pengikut. Tanggal 23 Mei 1923 berdirilah Partai Komunis Indonesia  dengan ketuanya Semaun. Jumlah anggota PKI semakin besar dan PKI berkembang  dengan pesat.Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan PKI berkembang pesat.
a.       Propagandanya yang sangat menarik
b.      Memiliki pemimpin yang berjiwa kerakyatan.
c.       Pandai merebut massa rakyat yang tergabung dalam partai lain
d.      Sikapnya yang tegas terhadap pemerintah kolonial dan kapitalis.
e.       Di kalangan rakyat terdapat harapan bahwa PKI bisa menggantikan Ratu Adil.
       Organisasi PKI makin kuat ketika pada bulan Februari 1923 Darsono kembali dari Moskow.Ditambah dengan tokoh-tokoh Alimin dan Musso, maka peranan politik PKI semakin luas. Pada  tanggal 13 November 1926, Partai Komunis Indonesia mengadakan pemberontakan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pemberontakan ini sangat sia-sia karena massa sama sekali tidak siap di samping organisasinya masih kacau. PKI telah mengorbankan ribuan orang yang termakan hasutan untuk ikut serta dalam pemberontakan. Dampak buruk lainnya yang menimpa para pejuang pergerakan di tanah air adalah berupa pengekangan dan penindasan yang luar biasa dari pemerintah Belanda sehingga sama sekali tidak punya ruang gerak. Walaupun PKI dinyatakan sebagai partai terlarang tetapi secara ilegal mereka masih melakukan kegiatan politiknya. Semaun, Darsono, dan Alimin meneruskan propaganda untuk tetap memperjuangkan aksi revolusioner di Indonesia.
6.      Partai Nasional Indonesia (PNI).
       Semangat nasionalisme berkembang dengan pesat di Indonesia dan tumbuh sebagai gerakan yang radikal dan militan. Seiring dengan gejala tersebut, pada tahun 1925 berdiri sebuah organisasi yang bernama Algemene Studie Club di Bandung yang di prakarsai oleh Ir. Soekarno.
        Soekarno berpendapat bahwa ideologi-ideologi yang berkembang di Indonesia seperti nasionalisme, Islamisme dan Marxisme, dapat digunakan sebagai alat pemersatu bangsa. Atas inisiatif  Soekarno dibentuklah Perserikatan Nasional Indonesia pada tahun 1927, dengan Soekarno sebagai ketuanya. Perserikatan ini secara tegas bermaksud menjadi wadah bagi para nasionalis untuk memperjuangkan Negara Indonesia yang merdeka. Organisasi ini kemudian mengganti namanya menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI)
                          PNI berkembang sangat pesat karena didorong oleh faktor-faktor berikut.
a.       Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa.
b.      PKI sebagai partai massa telah dilarang.
c.       Kesadaran nasional semakin tinggi dikalangan bangsa Indonesia.
d.      Makin banyak kaum cerdik pandai yang berpendidikan tinggi terjun ke politik.
e.       Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir. Soekarno (Bung Karno).
         PNI berlandaskan pada tiga asas, yaitu self help ( menolong diri sendiri), nonkooperatif ( tidak bekerjasama dengan Belanda ) dan marhaeinisme (mengentaskan massa dari kemiskinan dan kesengsaraan). Kemajuan dan aksi PNI yang terus membangkitkan kesadaran masyarakat kearah kemerdekaan, menimbulkan kekhawatiran Belanda. Dengan alasan melakukan provokasi, Soekarno ditangkap dan diadili di pengadilan Bandung dengan tuduhan menghasut dan dapat mengganggu ketentraman  umum. Soekarno memberikan pembelaan atas tuduhan yang diberikan, yang diberi judul Indonesia Menggugat.
7.      Partindo
                          Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun 1929, maka PNI pecah menjadi dua yaitu Partindo dan PNI Baru.Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun 1929.Sejak awal berdirinya Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam aksi-aksi politik menuju Indonesia Merdeka. Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka. Asasnya pun juga sama yaitu self help dan nonkooperasi. Partindo semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada tahun 1932, setelah dibebaskan dari penjara.Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat.Karena tidak bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.
8.      Parindra
     Perjuangan radikal yang dilakukan oleh PKI, PI, dan PNI mulai berakhir ketika pemerintah kolonial Belanda melakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh PNI.Di samping itu pemerintah kolonial di bawah Gubernur Jenderal de Jonge melakukan pengawasan yang ketat terhadap organisasi-organisasi yang ada pada masa itu.Melihat kondisi tersebut, para tokoh pergerakan mengubah garis perjuangannya.Dari yang semula radikal dan nonkooperasi menjadi moderat dan kooperasi dengan menempatkan wakilnya dalam volksraad.Salah satu organisasi yang bersifat moderat adalah Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya.
       Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi.Sikapnya terhadap pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, jadi luwes.Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-wakil volksraad semakin bertambah sehingga suara yang berhubungan dengan upaya mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah Belanda.Perjuangan Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.
9.      GAPI.
 Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik dengan dipelopori oleh Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi, yaitu permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negara Belanda di mana anggotanya mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri.Namun usul tersebut ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda.Adanya kekecewaan terhadap keputusan pemerintah Belanda tersebut, atas prakarsa Moh.Husni Thamrin pada tanggal 21 Mei 1939, dibentuklah Gabungan Politik Indonesia (Gapi).Berikut ini ada beberapa alasan yang mendorong terbentuknya Gapi.
a.       Kegagalan petisi Sutarjo. Petisi ini berisi permohonan agar diadakan musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan Belanda. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia diberi pemerintahan yang berdiri sendiri
b.      Kepentingan internasional akibat timbulnya fasisme.
c.       Sikap pemerintah yang kurang memerhatikan kepentingan bangsa Indonesia.
Tujuan Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia mempunyai parlemen sendiri, sehingga Gapi mempunyai semboyan Indonesia Berparlemen.Tuntutan Indonesia Berparlemen terus diperjuangkan dengan gigih. Akhirnya pemerintah Belanda membentuk komisi yang dikenal dengan nama Komisi Visman karena diketuai oleh Dr. F.H.Visman. Tugas komisi ini adalah menyelidiki dan mempelajari perubahan-perubahan ketatanegaraan.Namun, setelah melakukan penelitian, Komisi Visman mengeluarkan kesimpulan yang mengecewakan bangsa Indonesia.Menurut komisi tersebut, sebagian besar rakyat Indonesia berkeinginan hidup dalam ikatan Kerajaan Belanda.Gapi menolak keputusan tersebut, sebab dianggap hanya rekayasa Belanda dan bertentangan dengan keinginan rakyat Indonesia.
10.  Organisasi keagamaan.
a.       Muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan.Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau pengikut Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai adalah
1.      Memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama islam, dan
2.      Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut agama Islam.
Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah melakukan beberapa upaya berikut.
1.      Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok pesantren) dengan pengajaran agama dan kurikulum yang modern.
2.      Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan Umum (PKU).
3.      Mendirikan rumah yatim piatu.
4.      Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul Wathan.
b.      Nahdatul Ulama.
Pembaruan Islam yang dilakukan di kota-kota mendorong kaum tua yang ingin mempertahankan tradisi mereka untuk mendirikan organisasi. Reaksi positif dari golongan tradisionalisme adalah lahirnya organisasi di kalangan mereka. Saat itu kebetulan bertepatan dengan akan dilakukannya Kongres Islam sedunia (1926), di Hijaz. Para ulama terkemuka saat itu kemudian membentuk lembaga yang bernama Jam’iyatul Nahdlatul Ulama (NU) pada 31 Januari 1926, di Surabaya. Sebagai pendiri organisasi ini adalah Kyai Haji Hasyim Ashari dan sejumlah ulama lainnya. Organisasi itu berpegang teguh pada Ahlusunnah wal jam’ah. Tujuan organisasi ini terkait dengan masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan cara berpikir pun mulai terlihat yang kemudian diikuti dengan perbaikan organisasi secara lebih modern, lembaga-lembaga sosial mulai didirikan, seperti rumah sakit, rumah yatim piatu, serta sekolah-sekolah. Yang tidak kalah penting dalam konteks Indonesia adalah bangkitnya nasioalisme modern, yaitu nasionalisme non kesukuan yang merupakan modal penting dalam terbentuknya negara-bangsa di kemudian hari
11.   Taman Siswa
            Taman siswamerupakan salah satu organisasi pergerakan dengan focus kegiatan dalam bidang pendidikan. Didirikan oleh ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta, organisasi ini meyakini pendidikan sebagai sarana yang efektif untuk mewujudkan transformasi sosial dan dapat menjadi cara untuk memajukan bangsa. Dengan demikian, Taman Siswa tidak bergerak dalam bidang politik.
             Ki Hajar menerapkan tiga konsep pengajaran dalam kegiatan pendididkan di Taman Siswa, yaitu :
a.       Ing ngarsa sung tuladha, artinya guru dapat memberikan contoh dengan sikap dan perilaku yang baik, sehingga dapat menjadi teladan bagi siswanya.
b.      Ing madya mangun karsa, artinya  guru harus dapat memberi  motivasi yang baik bagi siswanya agar dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya.
c.       Tut wuri handayani, artinya guru wajib membimbing siswa untuk menggali sendiri pengetahuannya, menemukan makna dari pengetahuan yang diperolehnya, sehingga pengetahuan itu dapat berguna bagi kehidupannya.
12.  Organisasi Pemuda dan Wanita
Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro Dharmo.Organisasi ini berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr. Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan organisasi kepemudaan yang anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah di Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo yang berarti tiga tujuan mulia (sakti, budhi, bakti). Dalam perkembangannya, Tri Koro Dharmo membuka cabang di Surabaya. Dalam rangka mengefektifkan perjuangan, diterbitkan sebuah majalah yang juga diberi nama Tri Koro Dharmo. Dalam kongresnya di Solo, organisasi ini berubah nama menjadi Jong Java.
Pemuda Sumatera juga mendirikan persatuan pemuda Sumatera yang dikenal dengan Jong Sumatera Bond. Organisasi itu dirikan pada 1917, di Jakarta. Persatuan itu bertujuan untuk memperkukuh hubungan antarpelajar yang berasal dari Sumatera. juga menumbuhkan kesadaran di antara anggotanya, dan membangkitkan kesenian Sumatera. Tokohnya adalah Moh. Hatta dan Moh. Yamin. Perkumpulan yang lainnya dibentuk berdasarkan daerah yang ada, antara lain Jong Minahasa, Jong Celebes, dan Jong Ambon. Perkumpulan ini kemudian berfusi dalam Indonesia Muda.
Di samping gerakan para pemuda, kaum wanita juga tidak mau ketinggalan.Pergerakan wanita dipelopori oleh R.A.Kartini dari Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini. Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara lain Putri Mardika yang didirikan atas bantuan Budi Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk memajukan pengajaran terhadap anak-anak perempuan dengan cara memberi penerangan dan bantuan dana, mempertinggi sikap yang merdeka, dan melenyapkan tindakan malu-malu yang melampaui batas.
Perkumpulan Kautamaan Istri didirikan pada tahun 1913 di Tasikmalaya, lalu pada tahun 1916 di Sumedang, Cianjur, dan tahun 1917 di Ciamis, menyusul di Cicurug tahun 1918.Tokoh Kautamaan Istri yang terkenal adalah Raden Dewi Sartika, seorang pengajar Kautamaan Istri di tanah Pasundan. Di Yogyakarta pada tahun 1912 didirikan perkumpulan wanita yang benafaskan Islam dengan nama Sopa Tresna, yang kemudian pada tahun 1914 menjadi bagian wanita dari Muhammadiyah dengan nama Aisyah. Di Yogyakarta selain Aisyah juga ada perkumpulan wanita yang bernama Wanito Utomo, yang mulai memasukkan perempuan ke dalam kegiatan dasar pekerjaan ke arah emansipasi.Di samping R.A.Kartini dan Dewi Sartika, masih terdapat seorang tokoh wanita yaitu Ibu Maria Walanda Maramis dari Minahasa.

BAB III
PENUTUP

Demikianlah makalah ini penulis  buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.Dengan berbagai tahap dan berkat upaya serta partisipasi dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Bila ada kesalahan-kesalahan yang penulis  buat dengan sengaja atau tidak sengaja, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan tidak lupa pula kami membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang membangun sehingga makalah yang kami buat ini lebih mendekati pada kesempurnaan.
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah dipaparkan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Pergerakan nasional Indonesia muncul akibat kesatuan nasib yang ingin merdeka  dan penderitaan rakyat Indonesia akibat penjajahan Belanda.
2.      Organisasi-organisasi pergerakan nasional muncul karena keinginan untuk memperjuangkan kemerdekaan bagi Indonesia.
3.      Kemerdekaan yang dicapai Indonesia saat ini tidak lepas dari perjuangan para tokoh ataupun organisasi-orgnisasi yang meluangkan semua pikiran dan tenaganya demi sebuah kemerdekaan Indonesia.
B. Saran
Bangsa Indonesia harus bersyukur atas kemerdekaan Indonesia yang dicapai dari proses yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa hendaknya kita melanjutkan perjuangan atau cita-cita para pejuang dalam pergerakan nasional demi sebuah kemerdekaan yang sebenarnya.Dan menjadiakan hari esok sebagai pembuktian lahirnya pemuda-pemuda pergerakan Nasional Indonesia yang rela berjuang demi bangsa dan Negara. Dan para pemuda di Indonesia harus membuktikan bahwa bangsa Indonesia dapat bersaing dengan Negara-negara yang lebih maju.
Sikap perjuangan para pemuda saat kemerdekaan dulu, sebaiknya harus sama dengan sikap pemuda zaman sekarang dalam menghadapi masalah Negara maupun masalah pribadi. Kini banyak para pemuda yang mudah putus asa menyelesaikan suatu masalah.Misalnya, diberi tugas buat makalah saja, sudah ada yang mengeluh. Coba lihat pemuda dulu, mereka susah payah pegang bambu runcing untuk melawan penjajah, keluar masuk hutan, naik turun gunung, dan lain sebagainya. Generasi muda masa sekarang, bangkitlah dan isilah kemerdekaan yang kita peroleh dengan susah payah ini dengan suata karya yang membanggakan. Buatlah bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang besar dan termashur di seluruh dunia.
 DAFTAR PUSTAKA

Adi Sudirman. 2014. Sejarah Indonesia Lengkap. Jogyakarta : Diva Press
Julianti, S.Pd . 2007. 1700 Bank Soal Sejarah Indonesia dan Dunia. Bandung : Yramawidya
Juhana Wijaya, E. 1995. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum untuk SMK. Bandung : Armico
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Sejarah Indonesia Jilid XI. Jakarta :  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 2010.   Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Balai Pustaka.
Ratna Hapsari dan M Adil. 2013. Sejarah Indonesia  Jilid 2 untuk SMA /MA.  Jakarta : Erlangga